Seram! Kepala Bocah Ini Retak Usai Terjatuh Dari Inflatable Bouncer, Ternyata Kejadianya Begini

Seram! Kepala Bocah Ini Retak Usai Terjatuh Dari Inflatable Bouncer, Ternyata Kejadianya Begini

Nasib naas dialami seorang anak berusia lima tahun ini. Ketika dia asik bermain di inflatable bouncer di Jalan Sungai Gelugor Malaysia. Dia terjatuh dari ketinggian 10 meter hingga membuat kepalanya retak.
Ibu korban, Norsyaliza Yahaya, 32, mengatakan, kejaian menimpa anaknya terjadi saat dia mengadakan acara perayaan hari jadi untuk ayahnya dan menyewa peralatan permainan tersebut untuk anak-anak yang dipasang di depan rumah mereka.

"Namun setengah jam setelah itu, anak saya terjatuh karena alat permainan itu terbalik dan kepalanya terhentak di atas tanah dan menyebabkan dia tidak sadarkan diri," katanya dikutip dari Harian Metro Malaysia

"Dalam kondisi berantakan itu, saya terus membawa anak ke rumah sakit dan dia menjalani tes MRI sebelum dokter memastikan ada keretakan serta pendarahan di kepalanya," tambahnya

Korban kini masih dalam kondisi koma di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Lam Wah Ee.Menurut Norsyaliza, setelah kejadian itu, syarul Azriel menjalani dua operasi di otak kiri dan kanan pada hari yang sama dan kini masih belum sadarkan diri.

"Dokter memberitahu tempurung kepala anak saya pecah serta bagian dari otaknya rusak dan saya tidak tahu apa yang bakal terjadi pada anak saya setelah ini," ucapnya

Norsyaliza kesal dengan perusahaan katering berkenaan yang dilihat mencoba mengambil sikap lepas tangan karena pekerja yang memasang peralatan tersebut tidak melakukannya dengan benar.
"Saya mengerti, seharusnya pekerja yang memasang peralatan tersebut mengikat tali untuk menghindari terbalik. Namun mereka tidak melakukannya. Selain itu saya juga kesal karena pihak perusahaan tersebut langsung tidak menyapa dan berhadapan dengan kami untuk berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah itu," tuturnya

Menyusul kejadian itu, Norsyaliza membuat laporan polisi dan akan mengambil tindakan hukum terhadap pemilik perusahaan mainan tersebut.

Sementara itu, pihak perusahaan mainan telah memberi keterangan kepada polisi dan pasrah untuk mengambil tindakan hukum karena kejadian yang terjadi sebenarnya adalah kecelakaan dan bukan kelalaian mereka.

Pemilik perusahaan mainan yang tidak ingin diungkapkan nama itu mengatakan, seharusnya pengawasan anak-anak ketika bermain peralatan itu adalah tanggung jawab orang tua dan pihak perusahaan tidak seharusnya disalahkan.
"Semua perjanjian itu memang sudah ada dalam syarat ditetapkan pihak perusahaan dan tugas kami hanya memasang peralatan tersebut. Karyawan kami sudah melakukan apa yang sebaiknya dan saya rasa kejadian ini terjadi mungkin disebabkan aksi anak-anak tersebut yang aktif saat bermain sehingga membuat peralatan itu terbalik," katanya

"Jika terlalu banyak anak-anak bermain, memang mereka sulit dikontrol dan disebabkan itu kami menempatkan syarat meminta penjaga mengawasi perilaku anak-anak mereka sendiri dan tidak menyerahkan tugas itu kepada karyawan perusahaan," katanya.

Dalam pernyataan kepada Harian Metro itu, pemiliknya juga menjelaskan pihaknya ada menghubungi keluarga korban untuk menanyakan kabar serta mengetahui perkembangannya.

Namun saat ini mereka enggan bertemu dengan keluarga tersebut karena sudah menyerahkan kasus itu ke polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Jika keluarga bersangkutan ingin mengambil tindakan hukum terhadap kami, itu terserah kepada mereka karena bagi saya, karyawan sesuai prosedur ditetapkan ketika memasang peralatan tersebut," katanya lagi. 



You Might Also Like:

Disqus Comments